Pelatihan Jurnalistik, tingkatkan Softskill


Pelatihan Jurnalistik, tingkatkan Softskill
[www.uinsgd.ac.id] Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa mahasiswa Jurnalistik menambah tingkat profesionalitas, untuk non jurnalistik membantu menegakan nilai-nilai pada masyarakat. Ini juga salah satu alasan kenapa antara dakwah dan komunikasi tidak terpisah.
Asep Muhyidin, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengatakan hal tersebut kepada 40 peserta pelatihan jurnalistik untuk aktifis organisasi kemahasiswaan tingkat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Rabu (16/01/2013), bertempat di Aula Fakultas Lantai 4 Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
“Saya mengapresiasi dan ucapkan terima kasih kepada PD III kemahasiswaan dan BEMF yang secara terintegrasi menyelenggarakan kegiatan yang kreatif. Saya juga ucapkan terima kasih kepada narasumber, mudah-mudahan bisa menginspirasi para mahasiswa”, ujarnya.
“Saudara adalah pilihan terbaik pada jurusannya, mudah-mudahan jadi figur dan teladan untuk mahasiswa lainnya. Pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa, menambah tingkat profesionalitas, untuk non jurnalistik membantu menegakan nilai-nilai pada masyarakat. Penyampaiannya melalui media, sekarang menjadi relevan dengan dakwah dan komunikasi, di samping itu akan menambah lifeskillmahasiswa”, papar Asep.
Menurutnya, jaman globalisasi, lifeskill menjadi sangat penting. Di samping itu, menurut guru besar ilmu dakwah tersebut, pada abad demokrasi dan globalisasi tayangan media menjadi bebas tanpa mempertimbangkan dampak sehingga media berperan menjadi provokator. “Nah ini menjadi tantangan bagaimana penyampaian pesan harus merujuk pada nilai-nilai kebaikan, perubahan tidak hanya sekedar berubah tapi harus berlandaskan nilai kebaikan berdasarkan norma edukatif,”jelasnya.
Ia menuturkan bahwa seorang muslim jangan menjadikan berita buruk menjadi berita baik, tapi harus berdasarkan kode etik.”Ketika ada berita disampaikan kurang dipercaya, harus ditabayyun karena dakwah esensinya menyampaikan nilai kebaikan”, tegasnya.
“Itulah norma-norma yang harus diusung oleh jurnalis muslim yang menjadi landasan ideal menjadi jurnalis,”ucapnya sambil menutup acara pembukaan dengan mengucapkan basmallah.***[dudi]

About the author

Admin
Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa komentarnya ya ^^

0 komentar:

All Right Reserved \ 2013 Tohary Flash
Copyright © 2013 BEM-F FIDKOM and Tohary corps.