CIPTAKAN MASYARAKAT RAMAH LINGKUNGAN!
Banjir
lagi…banjir lagi. Itulah bencana
alam yang kini tengah melanda beberapa wilayah di nusantara. Setelah banjir di
Kabupaten Bandung, Makassar, kini Jakarta yang “kebagian” banjir. Kota
metropolis itu kini tinggalah sebuah nama, pasalnya banjir yang melanda Jakarta
melumpuhkan sarana dan prasarana secara signifikan. Sehingga aktifitas
masyarakat sehari-hari tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kini hanya
menyisakan genangan air menyelimuti sebagian besar Jakarta dan belum dipastikan
kapan surutnya.
Banjir yang terjadi disebabkan oleh
beberapa hal yaitu karena curah hujan yang tinggi, kurangnya daya serap air,
dan masyarakat yang tidak ramah lingkungan. Menurut laporan Bank Dunia, jumlah
sampah di Jakarta mencapai 7.896 ton per hari. Setiap penduduk Jakarta,
rata-rata membuang sampah padat 0,88 kg per hari. Dari jumlah tersebut, hanya
83% sampah yang berhasil dikumpulkan, sisanya terbuang mencemari lingkungan. Pada
2005, sampah yang dihasilkan DKI Jakarta adalah 6.000 ton per hari atau 25.687
m3 setiap harinya. Sampah tersebut langsung dibuang ke TPA Bantar
Gebang, Bekasi, tanpa ada pemisahan antara sampah organik dan anorganik. Sementara
itu, armada Dinas Kebersihan DKI hanya dapat mengangkut sampah 24.675 m3
per hari, sehingga tersisa 1.012 m3 tidak dapat diangkut ke TPA
Bantar Gebang.. Ironisnya hingga saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), mencatat 14 orang meninggal dunia. Ratusan ribu orang mengungsi, dengan
kondisi yang memprihatinkan. Selain itu, kerugian secara ekonomi disinyalir
mencapai miliaran rupiah.
Lantas, siapa yang harus bertanggung
jawab atas bencana ini?
Tak sepantasnya kita menyalahkan Tuhan,
alam, apalagi Jokowi. Tetapi salahkan kita semua, khususnya seluruh warga DKI
Jakarta.
Pasalnya apapun yang terjadi di dunia
ini tak terlepas dari hukum sebab akibat. Bencana banjir ada disebabkan oleh
beberapa faktor. Namun penyebab yang sangat substansial adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Coba kita perhatikan! Di setiap sudut
jalan pasti ada saja sampah yang berserakan, kawasan hijau pun “disulap”
menjadi kawasan industri dan gedung-gedung yang menjulang tinggi, polusi udara
di Jakarta pun semakin hari semakin besar karena banyaknya kendaraan. Sedangkan
hal ini kurang diimbangi dengan penghijauan di sekitar Jakarta, terutama di
pusat kota.
Para pakar pun kini menawarkan
solusi-solusi untuk mencegah banjir. Bahkan beredar kabar akan dilakukan pembangunan kanal banjir barat,
kanal banjir timur serta deep tunnel. Bahkan Jokowi juga pernah melempar
wacana untuk membangun 10 ribu sumur resapan. Namun
itu tidak akan terwujud secara optimal apabila mayarakat Jakarta tidak memiliki
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Maka dari itu langkah awal yang
harus dilakukan adalah menciptakan masyarakat yang ramah lingkungan. Karena
baik dan buruknya suatu wilayah tidak terlepas dari masyarakatnya.
Menciptakan masyarakat yang ramah
lingkungan bisa dimulai dari pendidikan formal/informal, mendidik tentang
pentingnya menjaga lingkungan, melestarikan lingkungan, dan memanfaatkan
limbah. Selain itu pemerintah DKI Jakarta seharusnya melakukan gerakan yang
dapat merubah Jakarta lebih baik dari segi lingkungan, seperti menyediakan
tempat sampah di setiap sudut jalan, membuat taman kota/penghijauan di pusat
kota, kerja bakti secara intensif, sosialisai tentang 3R (Reduce, Reuse, and Recycle)
pada sampah, dan lain-lain.
Tentunya semua ini harus dilakukan secara berkala, sehingga masyarakat sadar
akan pentingnya lingkungan bagi kelangsungan hidup mereka. Sehingga Jakarta
bisa tercegah dari banjir karena masyarakatnya sudah ramah lingkungan. [Laela]
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Humas
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
mungkin link ini bisa menjadi referensi menambah wawasan penulis dan pembaca.. mencoba melihat semua fenomena alam dari sudut yang sering terlupakan..
BalasHapushttp://buletinsokabuma.wordpress.com/2013/01/27/1-1-1-cara-atasi-banjir-belajar-dari-alam/
untuk gaya penulisan, lebih diperhatikan lagi eyd nya.. but over all, bagus..